MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA ATAU EMPLOYEE MORALE

MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA ATAU EMPLOYEE MORALE

Oleh : Laela Mubarokah, S.Ag

Penata Layanan Operasional PA Dumai

 

1. PENDAHULUAN

Bekerja dengan hati bukan hanya sekadar melaksanakan tugas atau mencari nafkah, tetapi merupakan panggilan yang mendalam dari hati. Memahami pentingnya bekerja dengan hati memungkinkan seseorang untuk mencapai kepuasan yang lebih besar, memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar, dan menghasilkan karya berkualitas tinggi. Bekerja dengan hati bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah keputusan yang membawa manfaat jangka panjang bagi diri sendiri dan orang lain. Prinsip bekerja dengan hati yang ikhlas sangat ditekankan. Ikhlas berarti melakukan setiap tindakan dengan tujuan utama meraih ridha Allah, bukan untuk pujian manusia atau keuntungan materi. Dalam Islam, bekerja dengan ikhlas bukan hanya tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang mewujudkan nilai-nilai spiritual dan moral yang membawa kedamaian dan berkah dalam hidup.

1. PEMBAHASAAN

Semangat kerja, atau dalam bahasa Inggris disebut employee morale, adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan usaha, baik dalam kelompok maupun organisasi. Semangat kerja dapat diartikan sebagai bukti dedikasi seseorang terhadap pekerjaannya. Semangat kerja karyawan mencerminkan emosi, kepuasan, dan sikap keseluruhan mereka terhadap tempat kerja. Produktivitas yang berkaitan langsung dengan pekerjaan adalah strategi efektif untuk meningkatkan semangat kerja. Kehadiran, kedisiplinan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mencerminkan semangat kerja karyawan yang jelas. Semangat kerja atau employee morale sangat memengaruhi produktivitas dan potensi kerja di suatu perusahaan atau kantor. Semangat kerja dapat terlihat dari sejauh mana seseorang menunjukkan keadaan psikologis yang positif.

 

1. TIPS PENTING TENTANG BAGAIMANA BEKERJA DENGAN HATI YANG IKHLAS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

 

Berikut adalah beberapa tips penting tentang bagaimana bekerja dengan hati yang ikhlas dalam perspektif Islam untuk membangkitkan semangat kerja:

 

1. Niat yang Murni . Mulailah setiap pekerjaan dengan niat untuk beribadah kepada Allah dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Pertahankan niat ini sepanjang proses kerja agar tindakan Anda tetap bersih dari ambisi duniawi.
2. Berpegang pada Etika. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk bekerja dengan integritas dan etika yang tinggi. Hindari penipuan, manipulasi, atau tindakan curang dalam mencapai tujuan. Menjaga etika dalam pekerjaan adalah bentuk nyata dari keikhlasan dan menghormati prinsip-prinsip Islam.
3. Syukur dalam Segala Kondisi. Bekerja dengan hati yang ikhlas juga melibatkan pengakuan terhadap nikmat Allah dalam segala kondisi. Terima rezeki dan kesempatan kerja sebagai anugerah yang harus dihargai. Bersyukur atas apa yang Anda miliki akan membangun rasa ikhlas dalam bekerja, baik dalam situasi yang menguntungkan maupun tidak.
4. Fokus pada Proses, Bukan Hasil Islam mengajarkan kewajiban untuk bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam setiap tugas. Namun, hasil akhir bukanlah satu-satunya tujuan. Fokuslah pada proses kerja dengan sepenuh hati dan kualitas terbaik yang Anda mampu, sementara hasilnya serahkan sepenuhnya kepada Allah.
5. Konsistensi dalam Ibadah. Keikhlasan dalam bekerja tidak hanya berlaku untuk pekerjaan dunia, tetapi juga dalam ibadah kepada Allah. Pertahankan konsistensi dalam menjalankan shalat, dzikir, dan amalan lainnya. Ibadah yang konsisten akan membentuk karakter ikhlas dalam pekerjaan sehari-hari.
6. Mengatasi Ujian dan Rintangan. Hadapi ujian dan rintangan dengan sabar dan tetap teguh dalam niat Anda. Mengatasi tantangan dengan kesabaran dan keikhlasan akan mendatangkan berkah dan kepuasan.
7. Berserah Diri kepada Allah . Terlepas dari seberapa keras usaha yang Anda lakukan, hasil akhirnya ada di tangan Allah. Berserahlah kepada-Nya dan percayalah bahwa apa pun yang terjadi adalah yang terbaik menurut rencana-Nya. Ini adalah esensi dari ikhlas dalam bekerja.

 

B.   CARA AMPUH MENJAGA KESEHATAN MENTAL DI TEMPAT KERJA

 

1. Membantu Rekan Kerja Membantu rekan kerja bisa meningkatkan rasa bahagia dalam diri. Kebahagiaan ini merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental tetap optimal.
2. Berlatih Berpikir Positif Saat menghadapi masalah, pikiran buruk bisa muncul. Kamu bisa mengatasinya dengan berlatih berpikir positif. Berpikir positif dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ini bukan berarti menghilangkan semua pikiran negatif, tetapi mengurangi porsinya agar tidak mendominasi.
3. Olahraga Berolahraga secara rutin bisa mengurangi risiko depresi dan gangguan kecemasan. Aktivitas ini baik untuk kesehatan mental dan fisik. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan di kantor antara lain berjalan mengelilingi kantor atau memilih naik tangga daripada lift.

 

C.   ASPEK YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA

 

1. Afektif (Affective) Aspek ini melibatkan perasaan dihargai, dukungan, komunikasi, dan harga diri. Misalnya, seorang karyawan yang mendapatkan pengakuan setelah menyelesaikan tugas dengan baik memiliki afektif yang tinggi. Sebaliknya, jika merasa tidak adil karena hasil kerjanya tidak diapresiasi sesuai harapan, afektifnya rendah.
2. Tujuan Masa Depan (Future) Pandangan terhadap masa depan dan kemajuan mempengaruhi semangat kerja. Jika seorang karyawan merasa tidak mengalami kemajuan atau gagal mencapai target, ini adalah contoh tujuan masa depan yang rendah.
3. Interpersonal Aspek ini mencakup pengaruh orang lain dan hubungan dengan mereka. Pengaruh dari orang lain bisa didapatkan melalui kontribusi, perasaan bangga, kerja sama, dan pekerjaan yang menarik. Hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atmosfir perusahaan yang positif juga berperan penting.

  

• KESIMPULAN

 

Membangun lingkungan kerja yang positif dan mendukung bukan hanya sekadar 'nilai tambah', tetapi juga menjadi keharusan strategis dalam persaingan bisnis saat ini. Ketika karyawan atau pegawai  merasa dihargai, terhubung, dan terlibat, seluruh organisasi akan merasakan manfaatnya. Semangat kerja yang lebih tinggi akan meningkatkan produktivitas, memperkuat komitmen, dan menghasilkan kinerja yang lebih baik, menguntungkan tempat kita bekerja .Menggunakan platform seperti Workplace by Meta dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini dengan memperluas jalur komunikasi, mendorong kolaborasi, dan membangun rasa kebersamaan. Kami berharap wawasan dan strategi ini menginspirasi Anda untuk bertindak dan menjadikan semangat kerja setiap pegawai  sebagai prioritas utama dalam strategi Instansi .  Bagaimanapun, Pegawai atau karyawan  adalah aset terbesar. Mulailah mengembangkan aset ini sekarang dan saksikan dampak transformasionalnya pada instansi tempat kita bekerja .

 

 Daftar Pustaka :

 Arianto, N., & Kurniawan, H. (2020). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia), 3(3), 312–321.

As’ Ad, A. (2018). Pengaruh Perencanaan Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan.

PARADOKS: Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 165–182.

Atmaja, S., & Dewi, R. (2018). Komunikasi Organisasi (Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis).

Inter Komunika, 3(2), 192–206.

Jaya, I., Sudibya, I. G. A., & Sudharma, I. N. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi

Jufrizen, J., & Rahmadhani, K. N. (2020). Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai dengan lingkungan kerja sebagai variabel moderasi. Jurnal Riset Manajemen Dan

Bisnis Dewantara (JMD), 3(1), 66–79.

Kumalasari, N., Suwardi, N., & Kusasi, F. (2020). Pengaruh Fasilitas, Kompensasi, Lingkungan

Kerja Dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja Pns Di Dinas Kelautan Dan Perikanan

Provinsi Kepulauan Riau. Student Online Journal (SOJ) UMRAH-Ekonomi, 1(2), 646–659.

Manihuruk, C. P., & Tirtayasa, S. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan Lingkungan

Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,

3(2), 296–307.

.