Pegawai PA Dumai Ikuti Diklat Design Thinking For Innovation & Seminar Coaching Millenial
Via Online | (22/6)
Januardi, S.Kom., M.H. sedang mengikuti Diklat Design Thinking For Innovation dan Seminar Coaching Millenial
Dumai | www.pa-dumai.go.id
Sehubungan dengan banyaknya agenda kegiatan yang diadakan oleh Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI, yaitu dengan mengadakan Diklat dan seminar secara online yang bekerja sama dengan PPM pada tahun anggaran 2020 ini, untuk itu salah satu pegawai Pengadilan Agama Dumai (Januardi, S.Kom., M.H.) terpilih sebagai peserta dalam mengikuti Diklat Design Thinking For Innovation dan Seminar Coaching Millenial (22/6/2020).
Pemaparan materi dari narasumber tentang Design Thinking For Innovation
Pelaksanaan Diklat Design Thinking For Innovation (Desain berfikir untuk inovasi) diselenggara mulai hari ini sampai dengan 26 Juni 2020, dalam diklat ini narasumber Nina Ivana menjelaskan tentang apa itu inovasi, Design Thinking dan sistematika yang dilalui dalam proses pembuatan sebuah inovasi.
Design Thingking sebuah sistematika berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang bisa menghasilkan sebuah inovasi, serta dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan menjamin penerimaan pengguna terhadap ide kita.
“Ada tahap yang harus dilalui dalam membuat suatu inovasi antara lain Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test, jadi dalam pertemuan perdana ini saya akan menjelaskan secara umum dulu dari lima tahap itu, Empathize tahap dimana kita harus memahami kebutuhan pengguna saat ini, Define tahap dalam merumuskan dengan jelas masalah yang ingin diselesaikan, Ideate tahap mengembangkan ide-ide dan memilih mana yang terbaik, Prototype tahapan dalam mengetes solusi yang telah dibuat kepada pengguna, Test tahapan uji coba inovasi yang telah dibuat kepada pengguna dan penyempurnaan ide apabila masih terdapat kekurangan,” terang dari narasumber.
Suasana pemberian materi dari narasumber
“Design thinking bukan proses sekali berjalan saja, tapi butuh tahap penyempurnaan juga, bisa kita contoh pendiri Apple OS dan Gojek Online yang sampai saat ini terus mengupdate hasil inovasi yang telah ia buat, demi mencapai kebutuhan pengguna sampai saat ini, agar terciptanya kepuasan dalam menggunakan inovasi tersebut,” ungkapnya.
Pertemuan perdana ini, narasumber memberikan materi khusus untuk mendalami apa itu Empathize, diklat berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Usai mengikuti Diklat Design Thinking For Innovation, kemudian Januardi, S.Kom., M.H. mengikuti seminar Coaching Millenial, dalam seminar ini pembahasannya lebih memperdalam materi tentang coaching.
Pemaparan materi dari narasumber tentang Coaching Millenial
Coaching salah satu metode yang saat ini baik untuk diterapkan oleh seorang leader/pemimpin dalam menyelesaikan masalah yang terdapat pada bawahannya, namun harus disesuaikan juga masalah apa yang dihadapi.
Dalam pertemuan via zoom ini, narasumber Yunita Andi Kemalasari mejelaskan tentang pengelompokan generasi salah satu diantaranya Generation Millennials. Yang termasuk dalam Generasi Millennials ini dimulai dari tahun kelahiran 1981 s.d 1995.
“Ada beberapa starategi dalam mengelola untuk mengembangkan kaum Millennials yang harus diterapkan oleh seorang pemimpin, antara lain, belajar sesuatu yang baru, empati dan saling menghargai, tetapkan tujuan dan visi, hadapi segala sesuatu secara positif, elaborasi melalui keterampilan komunikasi, bertanggung jawab dengan hasil, Engage : strategi sesuai dengan karakter generasi, syukuri apapun yang terjadi dihidup anda, tetap fokus disiplin dan kreatif dalam upaya pengembangan,” terangnya
Suasana saat narasumber sedang menjelaskan apa beda Boss dan Leader
“Dalam memimpin agar metode coaching dapat berjalan dengan lancar apalagi untuk menghadapi kaum Millennials, harus hancurkan dulu sekat pembatas generasi..!!!. Semoga dengan adanya metode ini dapat membuat indonesia lebih maju dan indonesia lebih berkarakter” imbuhnya diakhir acara pada pukul 15.00 WIB. (Ardy_Tim Redaksi PA Dumai).
